Dokumentasi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

2 Kor 1:18-22 | Mzm 119:129-133.135 | Mrk 5:13-16

Kalian ini cahaya dunia.

Dalam kotbah di bukit Yesus bersabda, "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

---ooOoo---

Garam dan terang dunia. Secara pribadi saya sangat menyukai tema ini, karena di sini tersirat keagungan karya Tuhan melalui manusia. Pertama, Tuhan berkarya untuk menyelamatkan umat beriman. Namun karya itu hanya terwujud berkat partisipasi manusia. Maka manusia itu ibarat garam dan terang. Dungsi garam dan terang itu akan terpenuhi kalau garam melarut dalam makanan dan lilin terbakar sehingga ada nyala yang menerangi seluruh ruangan. Di sini sama sekali tidak ditampilkan korban diri manusia yang harus rela hancur demi penyebaran Firman Tuhan. Yang ditampilkan justru sikap penuh penghargaan atas peran serta manusia. Bukankah Tuhan sendiri mengalami korban yang jauh lebih besar? Yang jelas, keberhasilan karya penyebaran Injil juga bergantung pada kerelaan manusia untuk turut serta di dalamnya. Namun seperti apa partisipasi manusia tersebut?

Beberapa waktu silam, seorang mantan pemimpin jemaat dijatuhi hukum mati karena kejahatan pembunuhan. Sejumlah imam Katolik ternyata juga menjadi pelaku kejahatan seksual pedofilia. Ada juga biarawan biarawati yang terlibat kekerasan terhadap anak-anak didiknya di sekolah. Lalu muncullah banyak komentar pedas yang menyerang gereja. Banyak pembelaan dan upaya untuk mempersempit pembicaraan kepada oknum pelaku. Benar, pelaku itu hanya segelintir orang, tetapi kerusakan yang diakibatkan menyentuh hidup banyak orang lain. Garam kalau tidak larut, seluruh hidangan itu hambar. Lilin kalau tidak bernyala, seluruh ruangan itu gelap. Orang Kristiani yang tidak bermoral, seluruh Gereja terkena getahnya. Perilaku individu berpengaruh untuk seluruh umat.

Merenung tema "garam dan terang dunia", kita diingatkan pada tanggung jawab kita dalam penghayatan iman. Ingat selalu, iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Ketika kesempatan itu datang, manfaatkan seluruh daya yang ada pada dirimu untuk bersaksi tentang Tuhan. Dengan itu anda menolong Tuhan dan sesama. (ap)

  1. Apa wujud garam dan terang dunia yang dapat anda sumbangkan bagi karya pelayanan gereja?
  2. Siapa yang hendak anda layani?

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2015 - Provinsi SVD Jawa