Hagiografi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

St. BernardusBernardus lahir di Kastil Fontaines di Burgundy. Kefasihan berbicara dan semangat hidupnya memenuhi hati orang tuanya dengan harapan yang tinggi. Dan dunia pun bersukacita ketika Bernardus memutuskan untuk meninggalkannya selama-lamanya, untuk bergabung dengan biara Citaeux. Semua saudaranya mengikuti jejak Bernardus bergabung ke Citaeux, kecuali si bungsu Nivard yang ditinggalkan untuk menemani ayah mereka pada usia tuanya. “Sekarang kamu akan mewarisi segalanya,” kata kakak-kakaknya kepada Nivard ketika mereka berpisah. “Ya,” kata si adik; “kalian meninggalkan harta dunia untukku, dan mendapatkan surga sebagai gantinya; adilkah itu?” Maka ia pun meninggalkan kehidupan duniawinya juga. Tak lama kemudian, ayah mereka yang sudah tua juga datang untuk menukarkan kekayaan dan kehormatannya dengan kemiskinan di biara Clairvaux.

Hanya seorang adik perempuan yang tertinggal; ia menikah dan mencintai dunia dengan segala kesenangan yang ditawarkannya. Dengan berpakaian mewah ia mengunjungi Bernardus. Sang kakak menolak menemui dia; namun akhirnya ia menemuinya juga, namun bukan sebagai kakak, melainkan sebagai wakil Kristus. Apa yang ia katakan sangat menyentuh adiknya, sampai-sampai dua tahun kemudian sang adik menarik diri untuk tinggal di biara, dengan persetujuan suaminya, dan akhirnya meninggal di sana dalam kesucian.

Teladan kekudusan Bernardus menarik minat banyak calon biarawan/biarawati sehingga banyak biara baru didirikan, dan Bernardus pun ditunjuk sebagai Abas Clairvauz. Karena ketotalannya dalam berkarya, awalnya Bernardus mengharap terlalu banyak pada mereka yang digembalakannya, yang kecewa pada kerasnya disiplin yang ia terapkan. Namun Bernardus segera menyadari kesalahannya, ia akhirnya membimbing mereka dengan koreksi yang halus serta aturan yang lembut, menuju kesempurnaan.

Kendati ia ingin menyembunyikan, kemasyuran akan kekudusannya tersebar luas, dan banyak gereja-gereja meminta Bernardus untuk menjadi uskup mereka. Melalui campur tangan Paus Eugenius III—mantan murid Bernardus—ia dapat menghindar dari kehormatan tersebut. Namun keinginannya untuk menyepi terus-menerus diganggu: kaum miskin dan lemah meminta perlindungannya; para uskup, raja, dan paus meminta nasihatnya; dan akhirnya Paus Eugenius sendiri menugaskan ia untuk berbicara tentang perlunya Perang Salib yang kedua. Berkat semangat, kefasihannya berbicara, dan mukjizat, Bernardus membakar semangat umat Kristen; maka dua pasukan nan megah pun dikirim untuk melawan kaum kafir dalam Perang Salib. Menurut sang Santo, kekalahan mereka semata-mata karena dosa-dosa mereka sendiri. Bernardus meninggal dunia pada tahun 1153. Berkat tulisan-tulisannya yang paling berharga, St. Bernardus dianugerahi gelar ‘Bapa dan Pujangga Gereja’.

Refleksi:

  • St. Bernardus pernah berkata pada calon biarawan yang mendaftar di biaranya, “Jika anda ingin masuk ke sini, tinggalkan di dekat pintu, tubuh yang anda bawa dari dunia; di sini hanya ada tempat untuk jiwa anda.” Mari kita bertanya pada diri kita sendiri, dari hari ke hari, pertanyaan St. Bernardus ini, “Untuk tujuan apakah kamu datang ke sini?”

Pictorial Lives of The Saints - Verbum