Hagiografi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Bacaan: Ef 4:1-7.11-13 | Mzm 19:2-5 | Mat 9:9-13

Santo MatiusMatius - si pemungut cukai, ternyata begitu mudah terpesona dengan Yesus. Dari segi profesi, ia mestinya mapan. Mendapat gaji dari pemerintah Roma. Makanya profesi ini dianggap sebagai "kolaborator" pemerintah Roma yang sangat dibenci oleh orang Yahudi karena dianggap sebagai pengkhianat bangsa sendiri. Kita mengandai, Si Matius pasti sudah "bosan" dengan profesi ini. Mana tahan, dicaci maki, dianggap pendosa dan dikucilkan. Maka daripada hidup dalam sorotan terus, lebih baik mencari pekerjaan lain yang mungkin jauh lebih mengundang rasa hormat dari sesama - sebangsa.

Dan ternyata, di luar dugaan dia bertemu Yesus. Ia tentu berpikir, impian untuk menghindar dari cap "kolaborator" oleh sesama Yahudi sebentar lagi pasti akan hilang. Maka ketika Yesus melihat dia dan mengatakan, "Ikutlah" - tanpa pikir panjang, ia berdiri dan mengikuti Yesus. Tindakan Yesus ini secara politis telah membebaskan Matius dari cap kolaborator oleh orang Yahudi. Dan secara psikologis, telah membebaskan batin Matius dari tekanan karena selama ini ia dikucilkan, dicaci maki dan dianggap pendosa.

Ketika Matius memutuskan mengikuti panggilan Yesus, ia pasti sadar akan konsekuensi selanjutnya. Sebagai pemungut cukai ia harusnya lihai bermain untuk mereguk keuntungan diri karena itu, orang-orang Yahudi pasti membenci dia. Sekarang ia memutuskan mengikuti Yesus. Orang pasti masih juga meragukan keseriusannya. Namun, ketika Yesus masuk ke rumahnya dan makan di sana, arah hidupnya mulai jelas. Ia kehilangan segala kenikmatan yang diberikan oleh kekayaan tetapi ia memperoleh rahmat yang besar, yakni berada bersama Yesus dan turut serta di dalam karyaNya. Ia masuk dalam bilangan orang berdosa yang dipanggil. Hak khusus ini justru tidak diperoleh kaum Farisi yang taat menjalankan kewajiban agama tetapi minim penghayatan. Matius bertolak dari pertobatan yang menghantarnya ke keputusan serius untuk mengikuti Yesus.

Keputusan mengikuti panggilan Yesus adalah keputusan berani karena jika seseorang betul-betul mengikuti Sabda Tuhan, ia pastilah menyangkal banyak tawaran kenikmatan yang disediakan dunia. Ia dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya yang ingin mereguk kenikmatan sebanyak-banyaknya. Ia mungkin dianggap sebagai makhluk aneh. Di sini peranan komunitas Kristiani menjadi penting. Komunitas umat beriman seharusnya menciptakan situasi yang membuat saudara-saudari seiman tidak merasa sendirian. Di sinilah kita masih sering lalai. (ap & fm)

  • Apa keputusan besar yang pernah Anda buat dan mengubah arah hidup Anda?
  • Apakah Tuhan terlibat di dalamnya atau justru Dia, Anda singkirkan?

Pesta Santo Matius, Rasul dan Penulis Injil kita rayakan setiap tanggal 21 September.

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2009 & 2013
Provinsi SVD Jawa
*Pemakai buku ini diperkenankan untuk mengutip teks dengan menyertakan catatan sumber*