Dokumentasi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Kis 9:26-31 | Mzm 22:26-28.30-32 | 1 Yoh 3:18-24 | Yoh 15:1-8

Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak.

Dalam amanat perpisahanNya, Yesus berkata kepada murid-muridNya, "Akulah pokok anggur yang benar dan BapaKulah pengusahanya. Setiap ranting padaKu yang tidak berbuah, dipotongNya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu."

---ooOoo---

Perkembangan fisik maupun psikis seorang anak sangat bergantung pada orang tuanya. Mulai sejak dalam kandungan, janin yang kelak menjadi seorang anak manusia tidak bisa dipisahkan dari ibu yang mengandungnya. Apa yang dimakan oleh ibu, itu pula yang menjadi sumber makanan bagi anak yang dikandung itu.

Perumpamaan tentang pohon anggur dan ranting-rantingnya diajarkan oleh Yesus untuk menggambarkan situasi kebergantungan kita pada Allah. Kita ini sesungguhnya adalah anak-anak Allah yang sangat bergantung pada Yesus Sang Pokok Anggur kita. Jika kita ingin menjadi pribadi yang selalu bertumbuh dengan maksimal dan membuahkan anggur kehidupan, mau tidak mau kita harus tetap tinggal di dalam Yesus.

Ada begitu banyak peristiwa kehidupan yang memungkinkan orang bisa melepaskan diri dari ikatan dengan anggur Tuhan. Karena pengaruh kekayaan, pangkat, jabatan ataupun karena jodoh, orang yang sudah terikat oleh Tuhan bisa saja melepaskan ikatan imannya pada Yesus. Dengan sengaja ataupun terpaksa mereka menjauh dan tak mau tinggal lagi di dalam Dia. Inilah yang memungkinkan hidup seseorang tidak lagi berbuah seperti yang diharapkan Yesus, sebab jika itu yang terjadi, hidup kita tidak akan berbuah banyak, dan bahkan kita akan mati. Ibarat sebagai anak, janganlah kita pisahkan diri dari orang tua kita, jika hidup kita tidak mau celaka. (ps)

  1. Pernahkah kita tergoda untuk lari dari Tuhan Yesus?
  2. Bagaimana sikap kita terhadap mereka yang memisahkan diri dari Yesus, Sang Pokok Anggur?

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2015 - Provinsi SVD Jawa