Katekese
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Minggu PalmaPekan suci dimulai pada hari Minggu Palma, yang menghubungkan perayaan kemenangan Kristus Raja dengan pewartaan penderitaanNya. Pengaitan kedua aspek misteri Paskah ini harus menjadi jelas dalam perayaan dan katekese.

Sejak dulu, masuknya Kristus ke Yerusalem diperingati dalam prosesi meriah: para anak-anak Ibrani menyongsongNya dan menyerukan 'Hosana'.

Dalam prosesi palma ini, urutannya misdinar, Imam baru kemudian umat mengikutinya masuk ke dalam gereja, sambil mengelu-elukan, menyerukan Hosana. Umat mengikuti imam, bukan sebaliknya. Menjelang gerbang / pintu masuk gereja, sekumpulan anak-anak / jemaat menyongsong sambil membawa ranting-ranting palma, dll. Sambil menyerukan hosana. Imam langsung masuk gereja yang masih kosong. Menuju Sakristi atau kursi imam untuk berganti pakaian. Menanti umat siap, baru melanjutkan acara.

Urutan perarakan Minggu Palma:

  1. Pembawa wirug / dupa bernyala
  2. Pembawa Salib Prosesi; tanpa selubung, dihias memakai daun Palem yang telah diberkati
  3. Mengapit Salib, ada 2 orang Pembawa lilin bernyala
  4. Pembawa Evangeliarium (bila ada)
  5. Pembawa buku Kisah Sengsara (bila ada)
  6. Imam Selebran
  7. Umat (diawali oleh Para Petugas Liturgi Awam)

Selama prosesi hendaknya dinyanyikan oleh koor dan umat, seperti Mazmur 24 (23) dan 47 (48), atau nyanyian lain untuk menghormati Kristus Raja. Kyrie ditiadakan, perarakan ditutup dengan Doa Pembuka.

Kisah sengsara Tuhan dibawakan dengan meriah, bisa dibacakan atau dinyanyikan secara tradisional oleh tiga orang yang mengambil alih peran Kristus, Penginjil dan Umat, dalam hal ini peran Kristus dikhususkan bagi Imam.
Pada pewartaan kisah sengsara ini tidak dinyalakan lilin, dupa, salam bagi umat dan penandaan buku tidak diadakan; hanya para diakon sebelumnya mohon berkat imam, seperti pada Injil. (Bila yang bertugas awam, tidak perlu meminta berkat. Karena ritual berkat adalah khas untuk diakon / tertahbis sebagai petugas luar biasa pembaca Injil), untuk membedakan dengan yang tertahbis tidak meminta berkat terlebih dahulu kepada selebran.

Karena manfaat rohani kaum beriman kisah sengsara dibawakan seutuhnya dan bacaan-bacaan sebelumnya tak boleh dilewati. Dan setelah pembacaan kisah sengsara harus diadakan Homili.