Ilustrasi
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

John WayneAda yang pernah mendengar nama John Wayne? Dia itu dahulu bintang film-film cowboy yang terkenal pada jamannya. Ada kisah menarik tentang John Wayne ini, yakni tentang bagaimana ia menemukan Tuhan.

John Wayne adalah seorang fans dari Dr. Robert Schuller (tak dijelaskan siapa si Schuller ini). Suatu kali dalam sebuah program di televisi, John mendengar bahwa putri Schuller yang bernama Cindy baru saja mendapat musibah. Sebelah kakinya harus diamputasi setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Maka John Wayne menulis sebuah memo kepada Cindy: “Cindy yang baik, turut prihatin dengan kecelakaan yang kamu alami. Semoga lekas sembuh. Tertanda, John Wayne”.

Memo itu terkirim kepada Cindy, lalu ia memutuskan untuk membalas memo itu dengan menulis sebuah memo juga: “Mr. Wayne yang baik, aku sudah menerima memo darimu. Aku pasti akan sembuh karena Tuhan pasti akan menolongku. Mr. Wayne, anda mengenal Tuhan kan? Aku berharap begitu, Mr. Wayne, karena aku tak dapat membayangkan Surga akan lengkap tanpa kehadiran seorang John Wayne. Aku berharap, jika anda belum mengenal Tuhan, anda akan memberikan hati anda kepadaNya sekarang juga. Sampai ketemu di Surga! Tertanda, Cindy.”
Cindy memasukkan surat itu ke dalam amplop, mengelemnya, dan sedang menulis di bagian depan amplop itu: “John Wayne”, ketika masuk seseorang yang hendak mengunjunginya di rumah sakit.

Lelaki itu bertanya, “Sedang ngapain kamu, Cindy?”

Cindy menjawab, “Aku baru saja menulis surat untuk Mr. John Wayne, tapi aku tak tahu bagaimana caranya surat ini bisa sampai kepadanya.”

Lelaki itu langsung menjawab, “Hei, kebetulan...Aku akan pergi makan malam dengan John Wayne di Newport Club malam ini. Kalo begitu, berikan surat itu padaku, dan nanti akan kuberikan kepadanya.”

Maka Cindy menitipkan surat itu, dan si lelaki memasukkannya ke dalam saku jaketnya.

Malam itu, ada duabelas orang yang duduk mengitari meja besar di ruangan yang telah disewa untuk makan malam. Mereka asyik bergurau dan tertawa-tawa sambil menikmati hidangan. Suatu ketika si lelaki yang membawa surat Cindy kebetulan memegangi perutnya yang kaku karena terlalu keras tertawa, lalu tersentuh olehnya surat Cindy di kantong jaketnya. Maka teringatlah ia akan janjinya pada si gadis kecil malang itu.

Lalu ia keluarkan amplop itu dan memberikannya pada John Wayne yang duduk di ujung meja. “John, aku tadi mengunjungi putri Schuller di RS, dan ia menitipkan surat ini untukmu. Ini suratnya.” John membuka amplop itu. Sementara yang lainnya tetap bergurau dan tertawa keras, seseorang kebetulan memandang ke arah John Wayne. Dan menemukan ia sedang menangis!

Seorang dari mereka bertanya, “Hei John, ada apa?”

John berkata, “Aku ingin membacakan surat ini pada kalian semua.” Lalu iapun mulai membacakan setiap kata yang ditulis oleh Cindy. Dan John-pun mulai meneteskan air mata lagi. Ia melipat surat itu, memasukkan ke dalam kantongnya, lalu berkata kepada lelaki yang membawakan surat Cindy kepadanya, “Tolong pergilah kepada si kecil Cindy dan katakan, bahwa pada saat ini juga, di restoran ini, di tempat aku duduk ini, John Wayne memberikan hatinya kepada Tuhan, dan aku akan menemuinya kelak di surga!”

Tiga minggu kemudian John Wayne meninggal dunia....

------

Dari kisah itu kita bisa belajar bahwa setiap tindakan dan perkataan yang keluar dari diri kita tak pernah sia-sia. Menjadi saksi iman, tak berarti kita harus keluar rumah dan berkoar-koar bak para politikus sedang berkampanye. Kalau kita memang mengimani Tuhan, cukup bawalah selalu Tuhan dalam hati kita, setiap perkataan, tulisan dan tindakan kita, dan biarlah Tuhan yang menyempurnakan karyaNya. Kita takkan pernah tahu bagaimana kesaksian kita lewat hidup yang benar akan berdampak pada orang lain, kan?

Sumber: dari internet