BERANDA
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Yes 66:10-14b atau 1 Kor 12:31-13:13 | Mzm 131:1-3 | Mat 18:1-5

Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sekali peristiwa, datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam namaKu, ia menyambut Aku."

---ooOoo---

Santa Teresia, yang pestanya kita rayakan hari ini, bernama Theresia Martin. Ia secara khusus diijinkan untuk masuk biara Karmelit di Lisieux pada umur 15 tahun. Ia mendalami kehidupan rohani yang didasarkan pada kepercayaan akan cinta dan belaskasihan Allah. Pergulatan hidup, kesucian, dan pengalaman rohaninya dikenal sebagai "jalan kecil" yang membawa dia menuju kesucian. Santa Theresia meninggal pada usia 24 tahun. Tahun 1925 ia diangkat menjadi orang kudus. Ia kemudian juga digelari Pujangga Gereja dan Pelindung Misi.

Perayaan hari ini mendorong kita untuk meneladani Santa Theresia, bahwa kesucian bisa dicapai oleh siapa saja dengan cara yang sederhana. Kesucian bukanlah milik khusus pribadi atau kelompok tertentu tetapi untuk semua orang yang berani mendasarkan dan menyerahkan hidupnya kepada cinta dan belaskasihan Allah. Santa Theresia memberi contoh kepada kita, bahwa melalui kehidupan sehari-hari, yang mungkin dilihat sebagai langkah kecil, kita dapat menggapai kesucian hidup. Kesucian tidak harus selalu digapai dengan melakukan perbuatan besar, melainkan dengan menjalani kehidupan rutin secara tulus dan penuh kesetiaan.

Sekalipun biarawati muda ini tidak pernah pergi berkarya di tanah misi, doa-doa, tulisan-tulisan, pengalaman rohani dan perhatian yang besar kepada karya misi sangat dihargai gereja, sehingga ia pun diangkat menjadi pelindung misi. Dengan itu Gereja mengirim pesan, bahwa karya misi tak akan berhasil kalau tidak didukung oleh doa yang tekun dari umat beriman. Panggilan kristiani adalah panggilan untuk menjadi misionaris. Sakramen permandian kita, pada hakekatnya mengundang kita untuk terlibat dalam bermisi. Selain melalui kesaksian hidup kita, mari kita juga berdoa, berkontribusi dengan dana, tenaga, dukungan, perhatian bagi karya misi gereja. (sp)

  1. Apa yang selama ini anda upayakan untuk membangun dan meningkatkan kesucian diri anda?
  2. Sudahkah anda berkontribusi untuk karya misi gereja, entah dalam bentuk doa, dana, pikiran atau aneka bentuk lainnya?

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2015 - Provinsi SVD Jawa

“Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa.”
St. Bonifasius
“Doa Rosario adalah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.”
St. Yohanes Paulus II
“Tidak ada kebebasan yang lebih besar dibandingkan kebebasan seseorang yang membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus.”
Paus Fransiskus
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan.”
St. Ambrosius
“Kita ini limpah dalam kata-kata tetapi kosong dalam perbuatan..”
St. Antonius dari Padua

Apa Kata Mereka?

Berikut ini adalah beberapa kesan dan pesan yang disampaikan oleh sebagian romo yang pernah berkarya di paroki St. Aloysius Gonzaga.

Sedikit 'surprise', bahwa di tengah kesibukannya, mereka masih menyempatkan diri meluangkan waktu untuk mengenang kembali kebersamaan dengan umat Algonz.

Selengkapnya...
RD Y. Eko Budi Susilo
Periode: 2002 s/d 2007
RD A.P. Dwi Joko
Periode: 2003 s/d 2007
RD Aloysius Hans K.
Periode: 2009 s/d 2012