Hak 6:11-24a | Mzm 85:9.11-14 | Mat 19:23-30
Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Yesus bersabda kepada murid-muridNya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaanNya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena namaKu meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu."
---ooOoo---
Kejenuhan sering sekali melanda hidup misionaris, termasuk di kawasan terpencil. Saya pernah bertanya kepada seorang teman yang begitu betah di pedalaman Kalimantan, apakah ia tak pernah mengalami kejenuhan. "Sering", katanya, "tetapi hiburan saya adalah penerimaan umat ketika saya berkunjung. Sudah capek-capek berperahu dan berjalan kaki, tiba di kampung langsung disambut senyum dan sapaan, 'eh...pastor datang.' Itu hiburannya. Di saat itu mereka sungguh-sungguh saudara, keluarga, sahabat, domba-domba Kristus, dan sebagainya. Saya sungguh menyatu dengan mereka."
Pengalaman hidup saudaraku itu mengingatkan saya tentang Injil hari ini. "Setiap orang yang demi namaKu meninggalkan rumahnya, saudara-saudarinya, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal", kata Yesus (Mat 19:29). Perwujudan konkrit kata-kata Yesus ini terjadi antara lain seperti pengalaman misionaris tadi. Ia tidak sendirian di sana, ia mempunyai saudara-saudari, ayah dan ibu, sahabat dan rekan kerja. Sahabatku itu percaya dan menghayati kata-kata Yesus ini. Ia menjalani misinya dengan penuh penyerahan kepada Yesus.
Kadang-kadang kita bosan dengan hidup karena selalu membandingkannya dengan hidup orang lain. Padahal Tuhan mempunyai rencana untuk masing-masing orang. Temukanlah kehendak Tuhan dan hayatilah. Damai akan menaungi dirimu. (ap)
- Apa korban terbesar yang anda berikan untuk memenuhi panggilan Ilahi?
- Apakah anda memperoleh ganjaran setimpal dari Tuhan? Jika ya, apa wujudnya?
Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2015 - Provinsi SVD Jawa
