BERANDA
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

Bil 11:4b-15 | Mzm 81:12-17 | Mat 14:13-21

Sambil menengadah ke langit, Yesus mengucapkan doa berkat, dibagi-bagiNya roti itu dan diberikanNya kepada para murid. Lalu para murid membagi-bagikan kepada orang banyak.

Sekali peristiwa, setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.

Menjelang malam, murid-muridNya datang kepadaNya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan." Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepadaKu."

Lalu disuruhNya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambilNya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-muridNya, lalu murid-muridNya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.

---ooOoo---

Betapa menjengkelkan situasi seperti ini. Penumpang sudah memenuhi ruang tunggu, waktu keberangkatan sudah tiba tapi pintu belum dibuka. Tak ada keterangan jelas dari petugas tentang pesawat yang akan ditumpangi. Ketika keterlambatan semakin lama, penumpang mulai kehilangan kesabaran. Petugas maskapai tidak menunjukkan batang hidungnya, bersembunyi, cari selamat dari amukan penumpang. Kasihan juga petugas itu, mereka tidak tahu persis mengapa pesawat terlambat, tapi mereka yang paling banyak menderita akibat tekanan penumpang yang kalap.

Orang cenderung mencari selamat dalam situasi yang menekan. Para murid Yesus mengalami situasi seperti itu. Himpunan orang banyak yang mengerumuni Yesus kelaparan. Para murid putus asa, tetapi Yesus tegas memberi perintah, "Kamu harus memberi mereka makan."

Dalam melayani, kita tidak boleh menghindari situasi yang tidak nyaman. Kalaupun kita harus berhadapan dengan orang banyak, hadapilah dengan sungguh-sungguh dan jangan melarikan diri. Peristiwa Injil ini mengajarkan kita untuk tidak setengah-setengah dalam melayani. Biarpun yang kita punyai hanya sedikit, tapi kalau kita tidak menghindari tugas itu, Tuhanlah yang akan melengkapi kekurangan-kekurangan kita. (ps)

  1. Apakah kita sudah all out dalam melakukan pelayanan kepada orang lain?
  2. Apakah kita pernah mau melarikan diri dari situasi yang menekan kita?

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2015 - Provinsi SVD Jawa

“Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa.”
St. Bonifasius
“Doa Rosario adalah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.”
St. Yohanes Paulus II
“Tidak ada kebebasan yang lebih besar dibandingkan kebebasan seseorang yang membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus.”
Paus Fransiskus
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan.”
St. Ambrosius
“Kita ini limpah dalam kata-kata tetapi kosong dalam perbuatan..”
St. Antonius dari Padua

Apa Kata Mereka?

Berikut ini adalah beberapa kesan dan pesan yang disampaikan oleh sebagian romo yang pernah berkarya di paroki St. Aloysius Gonzaga.

Sedikit 'surprise', bahwa di tengah kesibukannya, mereka masih menyempatkan diri meluangkan waktu untuk mengenang kembali kebersamaan dengan umat Algonz.

Selengkapnya...
RD Y. Eko Budi Susilo
Periode: 2002 s/d 2007
RD A.P. Dwi Joko
Periode: 2003 s/d 2007
RD Aloysius Hans K.
Periode: 2009 s/d 2012