BERANDA
Perayaan Ekaristi Hari Minggu Sabtu: 18.00; Minggu: 06.30, 08.30, 17.00
Perayaan Ekaristi Harian Senin - Sabtu: 05.30

1 Ptr 4:7-13 | Mzm 96:10-13 | Mrk 11:11-26

RumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa. Percayalah kepada Allah!

Pada waktu Yesus tiba di Yerusalem, Ia masuk ke bait Allah, dan meninjau semuanya. Tetapi karena hari sudah hampir malam, ia keluar ke Betania bersama kedua belas muridNya.

Keesokan harinya, sesudah mereka itu meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu tiba di situ Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka Yesus berkata kepada pohon itu, "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-muridNyapun mendengarnya.

Lalu tibalah Yesus dan murid-muridNya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkanNya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kataNya: "Bukankah ada tertulis: RumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!" Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepadaNya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaranNya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. (...)

---ooOoo---

Injil hari ini sangat panjang, melukiskan beberapa peristiwa, yakni, Yesus dielu-elukan di Yerusalem, Yesus mengutuk pohon ara, Yesus menyucikan Bait Allah dan Pohon ara yang sudah kering serta nasehat tentang doa. Masing-masing perikop mempunyai pesan dan hikmahnya tersendiri.

Melalui peristiwa Yesus dielu-elukan di Yerusalem, kita diajak untuk merenungkan peran kita sebagai pengikut Yesus dalam tugas dan pelayanan yang kita emban saat ini. Dalam arti tertentu kita boleh memandang diri kita sebagai "keledai" yang memikul Yesus untuk memperkenalkan Yesus melalui kesaksian hidup kita, sehingga Yesus yang dikenal bukan kita. Dalam peristiwa mengutuk pohon ara, kita belajar bagaimana dalam hidup ini, kita sungguh-sungguh menggunakan potensi kita untuk menghasilkan buah-buah yang baik dan berguna bagi sesama. Bila kita membiarkan semua ptensi dalam diri menjadi mandul, maka kita justru mengingkari kebaikan Tuhan yang diberikan kepada kita.

Dalam peristiwa Yesus menyucikan Bait Allah, kita diajak untuk memandang diri kita sebagai Bait Allah, yang di dalamnya Allah telah menanamkan rahmat kesucian dan kearifan yang perlu kita jaga, rawat dan hargai sebagai anugerah yang sangat berharga dari Tuhan. Dalam peristiwa pohon ara yang sudah kering dan tentang doa, Yesus mengajak kita untuk merawat iman kita sehingga kita mampu menjadi saluran rahmat Allah. Untuk bertumbuh dalam iman, kita perlu membiasakan diri untuk terus menerus berdoa dan merenungkan Firman Allah. (fm)

  1. Apakah Anda sungguh menghargai diri Anda?
  2. Apa Anda sungguh merawat hidup doa secara baik dalam hidupmu?

Disalin dari buku Berjalan Bersama SANG SABDA, Refleksi Harian Kitab Suci 2016 - Provinsi SVD Jawa

“Apa yang tidak dapat kita angkat sendiri, hendaklah kita angkat dengan pertolongan Dia yang Mahakuasa.”
St. Bonifasius
“Doa Rosario adalah satu tradisi kontemplasi Kristiani yang terbaik dan paling berharga.”
St. Yohanes Paulus II
“Tidak ada kebebasan yang lebih besar dibandingkan kebebasan seseorang yang membiarkan dirinya dibimbing oleh Roh Kudus.”
Paus Fransiskus
“Seluruh Kitab Suci itu semerbak oleh hembusan Roh Tuhan.”
St. Ambrosius
“Kita ini limpah dalam kata-kata tetapi kosong dalam perbuatan..”
St. Antonius dari Padua

Apa Kata Mereka?

Berikut ini adalah beberapa kesan dan pesan yang disampaikan oleh sebagian romo yang pernah berkarya di paroki St. Aloysius Gonzaga.

Sedikit 'surprise', bahwa di tengah kesibukannya, mereka masih menyempatkan diri meluangkan waktu untuk mengenang kembali kebersamaan dengan umat Algonz.

Selengkapnya...
RD Y. Eko Budi Susilo
Periode: 2002 s/d 2007
RD A.P. Dwi Joko
Periode: 2003 s/d 2007
RD Aloysius Hans K.
Periode: 2009 s/d 2012